
Sejarah Berdirinya Pesantren

Inspirasi Nama dan Awal Berdirinya Pesantren At-Tajdid
Nama “At-Tajdid” terinspirasi dari salah satu istilah gerakan di Muhammadiyah, pembaharuan, pemurnian dan pengembalian pemikiran manusia kepada Islam yang sebenar-benarnya. At-Tajdid didirikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, gagasan bermula sejak tahun 1994. Ketua PCM Singaparna Periode 1991-1995, Bapak H. Oyon Sumaryono merasa tergugah dengan amanat Muktamar Muhammadiyah di Banda Aceh. Gagasan ini mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Singaparna, dengan semangat “Nashrun Minallahi Wa Fathun Qariib”, PCM dan PCA Singaparna mewujudkan cita-citanya mendirikan Pesantren yang modern.

Perkembangan Pesantren At-Tajdid dan Kontribusinya
Akhirnya, pada tahun 1999 bertepatan dengan berubahnya era Orde Baru ke Reformasi, berdirilah Pesantren At-Tajdid. Tanah wakaf dari Rd. Wiradimadja menjadi tempat berdirinya sarana dan prasarana Pesantren, At-Tajdid memiliki sekolah formal tingkat SMP dan SMA. Pesantren menginduk ke Kemenag sedangkan Sekolahnya menginduk ke Dinas Pendidikan, seiring bertambahnya santri pengelolaan At-Tajdid akhirnya berpindah tangan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Singaparna kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Pesantren At-Tajdid memiliki visi “Mencetak Generasi Unggul Yang Berkarakter Ulul Albab”. Bertujuan untuk menciptakan kader Muhammadiyah yang bermanfaat dan berjiwa pengabdian bagi Umat, Bangsa dan Negara. Hingga saat ini At-Tajdid telah melahirkan 20 angkatan yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta dan Luar Negeri serta ada pula yang sudah berkhidmad di Masyarakat, Persyarikatan dan Pemerintahan.